Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Cabai

Penyakit antraknosa merupakan salah satu penyakit pada tanaman cabai yang sangat merugikan petani. Hal ini tentu saja karena serangan penyakit tersebut dapat menyebabkan gagal panen yang berujung pada kerugian petani cabai yang bisa mencapai 100%. Penyebaran penyakit ini juga sangat pesat sehingga sangat sulit dikendalikan. Penyakit yang juga dikenal dengan istilah patek ini bisa diatasi dengan penerapan teknik budidaya cabai yang tepat dan dilakukan sejak awal penanaman.

Penyakit Antraknosa Pada Cabai

Apa Itu Penyakit Antraknosa?

Penyebab Antraknosa Pada Cabai adalah jamur Colletotrichum capsici dan menyerang semua bagian tanaman cabai mulai dari ranting, cabang hingga buah. Antraknosa menyerang tanaman cabai mulai dari Fase Vegetatif sampai fase generatif. Penularan penyakit antraknosa sangat cepat dan bisa menggunakan berbagai macam media seperti hembusan angin, percikan air hujan, alat-alat pertanian, penyemprotan pestisida, bahkan manusia.

Jamur Colletotrichum capsici sendiri dapat bertahan dalam tanah, sisa -sisa tanaman dan juga buah yang sudah terinfeksi. Perkembangan pesat dari jamur ini terjadi pasa tingkat kelembaban di atas 90% dan suhu 32 derajat celcius.

Gejala Serangan Penyakit Antraknosa Pada Cabai

Gejala serangan penyakit antraknosa pada cabai bisa ditandai dengan adanya bercak berwarna cokelat yang melingkar cekung dan bercak cokelat mudah di seklilingnya. Bercak tersebut akan terus meluas lalu menyebabkan buah menjadi busuk, kering dan jatuh.

Cara Pengendalian Penyakit Antraknosa Pada Cabai

Cara mengatasi penyakit antraknosa pada tanaman cabai terbaik adalah dengan melakukan upaya pencegahan serangan. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan memilih benih cabai tahan antraknosa, melakukan perempelan tunas air, penyiangan gulma, penerapan sanitasi yang baik dan rotasi tanaman yang bukan inang dari Jamur Colletotrichum Capsici.

  • Gunakan Bibit Berkualitas

Cara pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi serangan penyakit Antraknosa pada tanaman cabai adalah dengan memilih benih berkualitas. Benih cabai Toleran Antraknosa memungkinkan tanaman cabai lebih tahan terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum Capsici. Namun tentu saja ini bukan menjadi jaminan bahwa tanaman cabai yang dibudidayakan bisa bebas dari Patek. Oleh karena itu petani tetap harus menerapkan teknik budidaya yang tepat untuk menekan populasi jamur dan melakukan upaya lain agar tanaman lebih kuat lagi terhadap serangan penyakit tersebut.

  • Melakukan Perempelan Tunas Air

Setelah memilih benih cabe berkualitas maka langkah pengendalian serangan penyakit antraknosa pada cabe dilakuakn pada masa perawatan tanaman. Langkah yang bisa dilakukan adalah perempelan tunas air. Cara ini ditempuh untuk menjaga tingkat kelembaban tanaman cabai dan mencegah adanya bagian tanaman cabai yang rapat ke tanah dan berpotensi menjadi media penularan antraknosa.

  • Penyiangan Gulma

Upaya untuk menjaga kelembaban pada tanaman cabai sebagai langkah pencegahan serangan penyakit patek adalah dengan melakukan penyiangan gulma atau rumput liar. Keberadaan gulma di sekitar tanaman cabai selain menjadi kompetitor dalam menyerap unsur hara dari dalam tanah juga bisa berperan sebagai inang berbagai macam penyakit, salah satunya antraknosa. Penyiangan gulma ini sebaiknya dilakukan secara berkala dengan dilakukan secara manual seperti dicabut atau dengan menggunakan sabit.

  • Mencegah Terjadinya Genangan Air

Serangan penyakit antraknosa akan semakin parah jika didukung oleh lingkungan budidaya tanaman cabai yang terlalu lembab. Oleh karena itu sangat perlu diperhatikan kondisi lahan budidaya jangan sampai terjadi genangan air. Pembuatan parit untuk mengatur sanitasi adalah upaya terbaik yang sebaiknya dilakukan pada awal tanam atau pada saat pembuatan bedengan.

  • Rotasi Tanaman

Rotasi tanaman yang bukan inang dari penyakit antraknosa juga menjadi upaya dalam menekan populasi dari Jamur Colletotrichum capsici. Akan lebih baik lagi jika dilakukan pengolahan tanah yang tepat sebelum melakukan penanaman bibit cabai.

Setelah melakukan upaya pencegahan dengan penerapan teknik budidaya cabai di atas, pencegahan dan pengendalian penyakit antraknosa bisa dilakukan dengan menggunakan Fungisida. Pilihan ini tentu saja harus dilakukan dengan teknik aplikasi yang bijak, baik dari segi dosis, cara aplikasi, dan waktu pengaplikasiannya.

Silahkan lihat: 10 Rekomendasi Fungsida Untuk Penyakit Antraknosa Pada Cabai.

Demikianlah ulasan tentang cara mengatasi penyakit antraknosa pada tanaman cabai, semoga bermanfaat. Temukan juga Tips Pertanian lainnya pada postingan berikutnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama