Cara Pengendalian Penyakit Blas Pada Padi Menggunakan Fungisida Blasil

Penyakit Blas merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat merugikan petani padi. Serangan penyakit ini bisa berdampak pada kematian tanaman padi yang masih dalam masa persemaian dan fase vegetatif. Sementara jika tanaman padi memasuki fase generatif dan terserang penyakit blas dapat menyebabkan gabah hampa yang tentunya berdampak pada produksi secara signifikan. Untuk mengatasi masalah penyakit blas ini tentunya dibutuhkan langkah pengendalian yang tepat baik itu dari pola tanam dan penggunaan fungisida sebagai upaya pencegahan dan pengendalian.

Cara Pengendalian Penyakit Blas Padi

Apa Itu Penyakit Blas Padi?

Penyakit Blas padi adalah penyakit yang disebabkan oleh Jamur Pyricularia oryzae yang dapat menyerang semua bagian tanaman di atas permukaan tanah mulai dari  daun, leher, buku, bagian malai, dan kadang-kadang pelepah daun. Blas terjadi di daerah dengan kelembaban tanah yang rendah, periode hujan yang sering dan berkepanjangan, dan suhu dingin di siang hari. Pada padi gogo, perbedaan suhu siang malam yang besar yang menyebabkan pembentukan embun pada daun dan suhu yang lebih dingin secara keseluruhan mendukung perkembangan penyakit blas.

Jamur Pyricularia oryzae dapat menginfeksi tanaman padi pada semua fase pertumbuhan mulai dari masa persemaian sampai memasuki masa panen. Pada masa pembibitan dan fase generatif jamur ini menginfeksi bagian daun yang disebut dengan blas daun. Gejalanya bisa dilihat dengan adanya bercak cokelat berbentuk belah ketupat. Pada kondisi yang kondusif serangan penyakit blas daun ini dapat menyebabkan kematian tanaman.

Memasuki fase generatif jamur P Oryzae akan menginfeksi bagian malai, tangkai atau leher dan sering disebut blas leher. Serangan parah penyakit blas ini akan terus menginfeksi sampai gabah dan patogennya akan terbawa sebagai patogen tular benih. Penyakit blas leher ini juga dikenal dengan istilah penyakit busuk leher atau patah leher. Serangan penyakit blas leher ini dapat menyebabkan penurunan jumlah produksi gabah karena pengisian malai terganggu dan banyak yang hampa.

Cara Mengatasi Penyakit Blas Pada Tanaman Padi

Upaya untuk mengatasi penyakit blas pada tanaman padi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jamur Pyricularia oryzae seperti tanah, pengairan, kelembaban, suhu, pupuk dan ketahanan varietas benih padi yang ditanam.

Langkah pencegahan serangan penyakit blas pada tanaman padi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Gunakan benih padi dari varietas tahan atau toleran terhadap penyakit blas sesuai dengan sebaran ras yang ada di daerah setempat.
  2. Gunakan benih padi yang sehat atau tidak terkena penyakit tular benih.
  3. Hidari penggunaan pupuk nitrogen diatas dosis anjuran dinas pertanian setempat atau petunjuk teknis dari penggunaan produk berdasarkan merk yang digunakan.
  4. Hindarkan untuk menanam padi dengan varietas yang sama terus menerus sepanjang tahun.
  5. Sanitasi lingkungan harus dilakukan secara intensif karena inang alternatif patogen dapat berupa rerumputan atau gulma di sekitar lahan budidaya.
  6. Hindari tanam padi terlambat dari tanaman petani di sekitarnya, upayakan untuk melakukan penanaman serentak.
  7. Pengendalian secara dini dengan perlakuan benih dengan menggunakan fungisida atau pupuk organik cair yang memiliki kandungan bakteri sangat dianjurkan untuk menyelamatkan persemaian sampai umur 30 hari setelah sebar.
  8. Penyemprotan fungisida sistemik sebaiknya 2 kali pada saat stadia tanaman anakan maksimum dan awal berbunga untuk mencegah penyakit blas daun dan blas leher terutama di daerah endemik.
  9. Hindarkan jarak tanam rapat (sebar langsung) untuk menjaga tingkat kelembaban pada tanaman padi.
  10. Pemakaian kompos atau pupuk kandang matang sebagai sumber bahan organik untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman padi.

Cara Pengendalian Penyakit Blas Padi Menggunaan Fungisida Blasil

Pengendalian penyakit blas pada tanaman padi dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida Blasil dari Royal Agro Indonesia.

Fungisida Blasil 270/ 230 SE merupakan Fungisida sistemik dengan formulasi bahan aktif Prokloraz dan Trisiklazol yang ampuh dengan cepat untuk melindungi padi dari blas daun dan patah leher.

Adanya dua bahan aktif dalam fungisida Blasil ini sangat efektif untuk mengendalikan penyakit blas pada tanaman padi. Adapun cara kerja dari kedua bahan aktif tersebut adalah sebagai berikut:

  • Prokloraz: Penghambat demetilasi sterol (biosintesis ergosterol). Fungisida dengan tindakan protektif dan pemberantasan. Fungisida pelindung dan pembasmi yang efektif melawan berbagai penyakit yang menyerang tanaman ladang, buah, rumput dan sayuran. Dapat mengendalikan berbagai penyakit jamur seperti: Alternaria, Cercospora, dan juga Pyricularia.
  • Trisiklazol: Penghambat biosintesis melanin. Fungisida sistemik, diserap dengan cepat oleh akar dan daun dan ditranslokasikan di xilem dan apoplas di dalam tanaman. Pengendalian blas padi (Pyricularia oryzae) pada padi pindah tanam dan benih langsung. Dapat diterapkan sebagai basah kuyup, rendam akar transplantasi, atau aplikasi daun.

Dosis penggunaan yang disarankan adalah 500 - 750 ml/ Ha

Lihat Juga: Cara Mengatasi Penyakit Hawar Daun Padi Menggunakan Kuproxat.

Demikianlah ulasan tentang cara pengendalian penyakit blas pada tanaman padi menggunakan fungisida Blasil. Semoga bisa membantu anda dalam menemukan fungisida terbaik untuk mengatasi serangan penyakit blas padi. Temukan juga Tips Pertanian lainnya pada postingan berikutnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama