Cara Mengatasi Penyakit Hawar Daun Padi Menggunakan Kuproxat

Salah satu masalah yang sering ditemukan dalam budidaya tanaman padi adalah terjadinya serangan penyakit hawar daun atau dikenal juga dengan istilah penyakit kresek. Penyakit daun padi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian pada tanaman padi yang masih muda dan bisa berdampak pada kegagalan panen apabila serangan terjadi pada fase generatif. Oleh karena itu dibutuhkan cara mengatasi penyakit hawar daun yang efektif. Salah satu pilihan yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan Kuproxat dari Nufarm. Kuproxat merupakan fungisida sekaligus bakterisida dengan bahan aktif Tembaga Oksi Sulfat 345g/l.

Cara Mengatasi Penyakit Hawar Daun Padi

Apa Itu Penyakit Hawar Daun?

Sebelum lanjut tentang cara mengatasi penyakit hawar daun pada tanaman padi menggunakan fungisida Kuproxat terlebih dahulu harus diketahui apa itu penyakit hawar daun.

Penyakit hawar daun bakteri (HDB) merupakan Penyakit daun padi yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Patogen ini dapat mengenfeksi tanaman padi pada semua fase pertumbuhan tanaman dari mulai pesemaian sampai menjelang panen.

Penyakit hawar daun ini sangat berbahaya karena apabila menyerang tanaman muda dapat menyebabkan kematian. Sementara jika menyerang tanaman padi yang memasuki fase generatif maka proses pengisian bulir tidak berjalan sempurna dan kemungkinan hampa. Akibat dari serangan penyakit hawar daun ini bisa berdampak pada berkurangnya hasil panen sekitar 50-70%. 

Cara Mengatasi Penyakit Hawar Daun

Untuk mengatasi serangan penyakit hawar daun pada tanaman padi terlebih dahulu untuk mengupayakan langkah pencegahan. Beberapa upaya pencegahan serangan penyakit hawar daun pada tanaman padi bisa dilakukan dengan cara berikut ini:

  • Menanam benih padi dari varietas yang tahan terhadap hawar daun.
  • Pengaturan jarak tanam agar tidak terlalu rapat juga bisa menjadi cara untuk mencegah terjadinya serangan penyakit hawar daun.
  • Melakukan pengairan berselang atau menghindari penggenangan air secara terus menerus.
  • Melakukan pemupukan secara berimbang untuk menghindari nominasi unsur N dalam pemberian pupuk.
  • Jika serangan hawar daun di atas 20% maka pilihannya adalah dengan melakukan langkah pengendalian menggunakan bakterisida untuk hawar daun padi.

Obat penyakit hawar daun padi yang bisa menjadi pilihan Kuproxat 345 SC. Fungisida sekaligus bakterisida dengan bahan aktif Tembaga Oksi Sulfat 345g/l. ini bisa dijadikan pilihan yang tepat untuk langkah pengendalian secara kimiawi. Adapun cara aplikasinya adalah sebagai berikut:

  • Dosis yang digunakan adalah 28-42 ml liter per tangki 14 liter air atau 2-3 ml per liter air.
  • Aplikasi dilakukan dengan interval 7-10 hari dengan memperhatikan gejala serangan yang terjadi.
  • Aplikasi dilakukan dengan teknik penyemprotan secara merata ke bagian tanaman padi, terutama pada bagian daun.
Keunggulan penggunaan Kuproxat 345 SC adalah sebagai berikut:

  • Efektif mengendalikan penyakit kresek pada tanaman padi
  • Satu-satunya fungisida sekaligus bakterisida berbahan aktif tembaga oksi-sulfat dengan formulasi cair berteknologi tri base blue.
  • Memiliki ukuran partikel lebih kecil sehingga menutup bagian tanaman lebih merata dan melindungi tanaman lebih baik
  • Diaplikasikan pada dosis rendah sehingga lebih ekonomis
  • Tidak mudah mengendap di dalam tangki semprot dan tidak akan menyumbat nozzle
  • Mengeluarkan ion Cu 2 + secara perlahan-lahan, sehingga tidak meracuni tanaman pokok dan melindungi tanaman dari jamur dan bakteri dalam waktu lama.
Selalu perhatikan petunjuk keselamatan dalam aplikasi pestisida pada tanaman

Demikianlah ulasan tentang Cara Mengatasi Penyakit Hawar Daun Padi Menggunakan Kuproxat. Semoga bisa membantu anda dalam menemukan obat hawar daun padi paling ampuh. Temukan juga Tips Pertanian bermanfaat lainnya pada postingan berikutnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama