Hama Ulat Grayak: Ciri-ciri, Gejala Serangan Dan Cara Pengendalian

Ulat Grayak merupakan salah satu jenis hama yang menjadi musuh bersama beberapa petani. Hama yang memakan daun tanaman ini bersifat polifag atau memiliki banyak tanaman inang. Serangan hama ini bisa berdampak pada melambatnya pertumbuhan tanaman sampai gagal panen. Oleh karena itu petani perlu memahami cara tepat untuk mengendalikan hama dari jenis serangga tersebut.

Untuk mengetahui cara mengatasi serangan hama ulat grayak tentunya petani harus memahami seperti apa ciri-ciri dan gejala serangannya. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini Viotani akan membahas tentang ulat grayak mulai dari ciri-ciri, gejala serangan dan cara pengendaliannya. Langsung saja simak ulasannya berikut ini.

Ulat Grayak

Apa Itu Ulat Grayak?

Ulat grayak atau biasa dikenal oleh petani dengan sebutan ulat tentara merupakan jenis ulat yang tidak berbulu. Sebutan ulat tentara sendiri karena serangan biasanya dilakukan dalam populasi yang tinggi. Serangan terjadi pada tanaman terjadi saat fase larva atau ulat. Serangan sendiri akan terjadi pada malam hari sementara pada siang hari ulat akan bersembunyi dibawah tanaman, mulsa atau di dalam tanah. Kemapuan migrasi hama dengan nama ilmiah Spodoptera ini sangat tinggi dimana imago dewasa dapat terbang sejauh 100/km per malam untuk mencari tanaman inang baru.

  • Klasifikasi

Klasifikasi hama ulat grayak adalah sebagai berikut:

Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Lepidoptera
Famili: Noctuidae
Nama Umum: Spodoptera

  • Ciri-ciri dan Siklus Hidup

Siklus hidup ulat grayak berlangsung antara 32-46 hari dengan metamorfosis sempurna dari telur, larva, puva dan imago. Fase telur sendiri berlangsung antara 2-3 hari. Selanjutnya akan berubah menjadi larva dengan fase yang cukup panjang yaitu sekitar 14-19 hari. Dari larva akan berubah menjadi puva dengan fase sekitar 9-12. Selanjutnya akan berubah menjadi imago dengan fase 7-12.

Telur diletakkan oleh imago pada bagian atas atau bawah daun secara berkelompok. Pada awalnya telur akan berwarna putih bening atau hijau pucat selanjutnya pada hari berikutnya akan berubah menjadi hijau kecoklatan. Sementara pada saat akan menetas telur akan berubah warna menjadi cokelat.

Larva terdiri dari 6 stadium instar. Pada tahap instar 1-5 warnanya pucat kemudian akan berubah menjadi cokelat hingga hijau muda. Warnanya akan terus berubah semakin gelap hingga instar tahap akhir dan berubah menjadi puva.

Puva berwarna cokelat gelap dan berada di dalam tanah. Warnanya akan lebih mirip tanah sehingga akan sulit ditemukan jika tidak dilakukan pencarian dengan teliti.

Imago memiliki bentangan sayap sekitar 3-4 cm. Pada bagian depan sayap terdapat warna cekolat gelap sementara dibagian belakang berwarna putih keabuan. Ngengat betina mampu menghasilkan 1000 telur dalam satu kali siklus hidupnya.

  • Tanaman Inang

Hama ulat grayak bersifat polifag artinya memiliki banyak tanaman inang. Itulah sebabnya jenis hama yang satu ini sangat susah untuk dimusnahkan secara keseluruhan. Adapun jenis tanaman inang dari hama ulat grayak adalah sebagai berikut:

  1. Tembakau
  2. Cabai
  3. Kubis
  4. Padi
  5. Jagung
  6. Tomat
  7. Tebu
  8. Buncis
  9. Jeruk
  10. Kedelai
  11. Kapas
  12. Bawang Merah
  13. Terong
  14. Kentang
  15. Kedelai
  16. Kacang Tanah
  17. Kangkung
  18. Bayam
  19. Pisang
  20. Tanaman Hias

Gejala Serangan Hama Ulat Grayak

Tanaman yang sudah terserang hama ulat grayak sangat mudah dikenali yaitu dengan adanya kerusakan pada daun seperti terkoyak, berlubang tidak beraturan dan terdapat kotoran ulat seperti serbuk gergaji. Serangan parah bisa menyebabkan daun tanaman menjadi gundul sehingga proses fotosintesis tidak dapat berlangsung. Umumnya hama ini menyerang daun muda sehingga bisa menyebabkan kematian pada tanaman.

CaraPengendalian Ulat Grayak

Untuk mengatasi masalah serangan hama ulat grayak pada tanaman secara umum dapat dilakukan dengan dua langkah yaitu dengan langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

  • Penanaman Varietas Unggul: Sebelum memulai budidaya tanaman pastikan memilih varietas unggul yang memiliki daya kecambah yang baik dan bebas dari penyakit tular bibit.
  • Penanaman Tepat Waktu: Pastikan untuk melakukan penanaman tepat waktu dan penanaman seragam agar hama ini tidak mendapatkan tanaman inang secara terus menerus.
  • Perbaiki Kualitas Tanah: Jaga kualitas tanah dengan melakukan penggunaan pupuk AnOrganik secara seimbang, tidak berlebihan.
  • Lakukan sistem tumpang sari: Penanaman dengan sistem tumpang sari dengan jenis tanaman yang bukan tanaman inang dari hama ulat grayak.

Selanjutnya jika sudah melakukan langkah pencegahan di atas namun masih ditemukan gejala serangan pada tanaman yang dibudidayakan maka selanjutnya adalah melakukan tindakan pengendalian. Adapun langkah pengendalian yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Pengendalian Secara Fisik/ Mekanis: Cara pengendalian ini dilakukan secara manual dengan mencari dan membunuh larva yang bersembunyi di bawah daun, di dalam mulsa atau di dalam tanah pada siang hari. Selain itu anda juga bisa memusnahkan telur dari hama ini sebelum berubah menjadi larva.
  • Pengendalian secara biologis: Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan musuh alami dari hama ulat grayak yaitu jenis parasitoid Thrichogramma spp dan jenis predator cecopet, kumbang kepik serta semut. Pengendalian hayati juga bisa dilakukan dengan menggunakan biopestisida seperti Beauveria Bassiana, Bacillus Thuringiensis, Baculovirus, dan SFMNPV-Baculovirus Spodoftera Frugiperda. Anda juga dapat membuat pestisida alami dengan membuatnya dari ekstrak tumbuhan mimba, acasia, marigold, bunga saliara, jarak pagar, cabai, bawang, tembakau, bunga matahari, krisan dan sereh.
  • Pengendalian secara kimiawi: Pilihan terakhir adalah dengan memanfaatkan insektisida. Pilihan ini ditempuh jika semua upaya di atas sudah dilakukan tetapi tidak mampu mengurangi secara signifikan serangan dari hama tersebut.

Demikianlah pembahasan tentang Hama Ulat Grayak Pada Tanaman, semoga bermanfaat. Temukan informasi tentang Hama Tanaman lainnya pada postingan berikutnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama