Hama Kutu Kebul: Ciri-ciri, Gejala Serangan Dan Cara Pengendalian

Salah satu jenis hama yang menjadi musuh bersama banyak petani adalah Kutu Kebul. Hama yang bersifat polifag ini membuat banyak petani kewalahan dalam menghadapi serangannya. Meskipun ukurannya kecil namun serangannya sangat merugikan petani karena menyebabkan melambatnya pertumbuhan tanaman bahkan pada kondisi parah dapat menyebabkan kematian.

Penasaran seperti apa itu Hama Kutu Kebul, Ciri-ciri, Gejala serangan dan cara pengendaliannya? Langsung saja simak ulasan dari Viotani berikut ini!

Kutu Kebul

Apa Itu Hama Kutu Kebul?

Kutu Kebul atau Bemisia Tabaci merupakan salah satu jenis hama yang sangat penting bagi pertanian. Hama yang bersifat polifag ini menjadi musuh banyak petani karena memiliki banyak sekali tanaman inang. Selain menyerang langsung tanaman untuk merusak bagian daun juga berperan sebagai vektor bagi berbagai jenis virus penyebab penyakit tanaman.

  • Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hemiptera
Famili: Aleyrodidae
Nama Umum: Bemisia Tabaci
  • Ciri-ciri Dan Siklus Hidup

Bentuk telurnya lonjong dan sedikit melengkung seperti pisang dengan ukuran sekitar 0,2-0,3 mm. Warnanya kuning terang dan biasanya diletakkan di bawah daun pada bagian pucuk. Stadium telur biasanya berlangsung antara sekitar 5 hari.

Setelah menetas, telur akan menjadi nimfa. Nimfa sendiri memiliki tiga instar, pada instar pertama bentuknya bulat telur pipih dan berwarna kuning kehijaun serta memiliki tungkai yang digunakan untuk merangkak. Pada instar kedua dan ketiga tungkainya sudah tidak ada, sehingga dalam masa pertumbuhannya hanya menempel pada daun saja.

Setelah melewati tahap nimfa akhirnya menjadi Imago atau serangga dewasa. Tubuhnya berukuran antara 1-1,5 mm dengan sayap berwarna putih dan ditutupi lapisan lilin yang bertepung. Serangga dewasa ini hidup berkelompok dibagian bawah daun.

Kutu kebul lebih suka meletakkan telurnya pada daun yang sudah terinfeksi virus mozaik kuning. Rata-rata telur yang diletakkan pada daun yang sudah terinfeksi berjumlah sebanyak 77 butir sementara pada daun sehat hanya sekitar 14 butir saja. Lama siklus hidup mulai dari telur, nimfa sampai menjadi imago sekitar 24 hari pada tanaman sehat sementara pada tanaman yang terinfeksi virus mozaik kuning hanya sekitar 21 hari saja.

  • Tanaman Inang

Kutu kebul merupakan jenis hama yang bersifat polifag atau mempunyai banyak jenis tanaman inang. Itulah sebabnya hama yang satu ini sangat susah untuk dimusnahkan. Adapun beberapa contoh tanaman inang dari hama ini adalah sebagai berikut:

  1. Cabai
  2. Tomat
  3. Mentimun
  4. Semangka
  5. Kentang
  6. Dan Lainnya

Gejala Serangan Dan Cara Pengendalian

Gejala serangan kutu kebul sangat mudah ditandai karena serangannya meninggalkan jejak yang khas. Keberadaan kutu kebul pada tanaman dapat menyebabkan tiga masalah pada tanaman sekaligus.

Pertama, hama ini mengisap cairan daun yang menyebabkan rusaknya sel-sel dan jaringan daun. Serangan ini bisa ditandai dengan adanya bercak nekrotik pada daun dan daun tanaman menjadi keriting. Akibat dari serangan hama ini secara langsung menyebabkan terganggunya proses fotosintesis sehingga tanaman menjadi kerdil.

Kedua, eskresi dari kutu kebul menghasilkan madu yang menjadi media tumbuhnya embun jelaga pada daun. Hal ini bisa ditandai dengan adanya warna hitam pada permukaan daun. Akibatnya adalah proses fotosintesis menjadi bermasalah.

Ketiga, kutu kebul juga menjadi vektor bagi virus penyebab penyakit pada tanaman. Sampai saat ini sudah tercatat sekitar 60 jenis virus yang ditularkan oleh hama yang satu ini. Beberapa ditantaranya adalah Chrysanthemum Stunt Virus (CSVd), virus Gemini, Virus Clostero, Virus Nepo, Virus Carla, Virus Poty dan Virus Ro-Shape DNA.

Upaya untuk mencegah serangan dan langkah pengendalian apabila sudah terjadi serangan hama kutu kebul adalah sebagai berikut:

  1. Menanam tanaman sebagai penghalang fisik seperti jagung dan bunga matahari.
  2. Sanitasi lingkungan yang baik
  3. Pemasangan perangkap likat berwarna kuning
  4. Memanfaatkan musuh alami
  5. Penggunaan pestisida Nabati
  6. Penggunaan insektisida Kimia

Demikianlah ulasan tentang Hama Kutu Kebul pada tanaman, semoga bermanfaat. Temukan informasi tentang Hama Tanaman lainnya pada postingan berikutnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama