Cara Pengendalian Penyakit Antraknosa Pada Cabai Menggunakan Fungisida Merivon

Penyakit antraknosa menjadi ancaman yang sangat berbahaya bagi tanaman cabai dan sering membuat petani putus asa dalam menangani masalah tersebut. Serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur ini memang sangat merugikan petani karena bisa menyebabkan gagal panen. Bagaimana tidak, penyakit ini tidak hanya menyerang buah cabai yang masih muda tetapi juga yang sudah matang. Untuk mengendalikan serangan penyakit antraknosa pada tanaman cabai bisa menggunakan Fungisida Merivon 250/250 SC dari BASF. Seperti apa cara aplikasinya, langsung saja simak ulasannya berikut ini.

Cara Pengendalian Penyakit Antraknosa

Mengenal Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Cabai

Penyakit antraknosa yang menyerang tanaman cabai disebabkan oleh jamur Colletotricum Capsica. Antraknosa atau dikenal juga dengan istilah patek ini menyerang semua fase buah cabai mulai dari yang masih muda sampai yang sudah matang. Kerugian akibat dari serangan penyakit antraknosa pada tanaman cabai dapat menyebabkan kerugian mulai dari 20% sampai 90 % sehingga sangat merugikan petani.

Penyakit antraknosa ini menyerang semua jenis cabai baik itu cabai keriting, cabai rawit, cabai besar dan cabai merah.

Gejala serangan penyakit antraknosa pada tanaman cabai sangat mudah dikenali yaitu dengan adanya bintik-bintik hitam kecil melingkar pada kulit buah lalu menyebar ke arah sumbu panjang sampai tampak berbentuk elips.

Cara Pengendalian Penyakit Antraknosa Pada tanaman cabai Menggunakan Fungisida Merivon

Apabila tanaman cabai sudah terserang penyakit antraknosa atau sudah ditemukan gejala serangan maka pilihan untuk langkah pengendaliannya adalah dengan menggunakan fungisida. Artinya bahwa ketika sudah melakukan langkah pencegahan namun tetap masih terjadi serangan maka tidak ada pilihan lain lagi kecuali menggunakan pengendalian secara kimiawi. Salah satu pilihan fungisida yang bisa digunakan untuk mengendalikan serangan penyakit antraknosa pada cabai adalah Merivon 250/ 250 SC dari BASF.

Merivon 250/250 SC adalah fungisida berbentuk cair dengan formulasi SC yang mengandung bahan aktif Fluksapiroksad 250 g/l +Piraklostrobin 250g/l. Merivon merupakan kombinasi dari dua bahan aktif yang saling bekerjasama, yaitu Xemium & Pyraclostrobin. Kedua bahan aktif ini bekerja pada pernapasan tetapi beda lokasi mitochondria. Xemium secara efisien memblokade sistem pernapasan Complex-II (Succinate Dehydrogenase Inhibitors or SDHI) dan, Pyraclostrobin memblokade Complex-III. Sehingga, 2 mode tindakan berbeda ini dapat membantu dalam memblokir kebutuhan energi pada jamur.

Cara pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman cabai menggunakan Fungisida Merivon adalah dengan melakukan penyemprotan apabila ditemukan gejala serangan. Dosis yang digunakan adalah 0,5 ml per liter air. Jadi untuk tangki 16 Liter air dibutuhkan 8 ml merivon per tangki aplikasi. Interval penyemprotan bisa dilakukan setiap 7 kali sehari dan aplikasi terakhir sebaiknya dilakukan 14 hari sebelum melakukan panen buah cabe.

Demikianlah ulasan tentang cara pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman cabai menggunakan fungisida Merivon 250/250 SC dari BASF, semoga bermanfaat. Temukan juga Tips Pertanian lainnya pada postingan berikutnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama